Kamis, 05 November 2015

makalah media pembelajaran

                                                           BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
                  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
                  Pembelajaran merupakan kegiatan yang bernilai edukatif yang mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi bernilai edukatif karena kegiatan yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru dengan penuh kesadaran melakukan kegiatan secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu untuk kepentingan pembelajaran.
                  Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan sikap dan perilaku siswa bervariasi di sekolah. Hal itu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah kesulitan mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pembelajaranpun sulit untuk dicapai. Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi, apabila ada usaha yang dilakukan oleh guru. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalkan jumlah siswa di kelas, mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat. Di samping itu, perlu memanfaatkan media pembelajaran yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media pembelajaran baru demi mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
                  Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan di sekolah, maka penggunaan alat-alat atau media pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan kemajuan teknologi tersebut. Penggunaan media teknologi membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak hanya itu, perkembangan pendidikan di sekolah semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai usaha perubahan.
                  Saat ini, pembelajaran di sekolah mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi. Hal itu menyebabkan terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Pembelajaran yang semula hanya menggunakan metode ceramah konvensional atau verbal semata menjadi pembelajaran yang lebih aktif dan menyenangkan. Pembelajaran yang semula siswa sebagai obyek pasif yang hanya menerima apa adanya dari guru, menjadi pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran..
      Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, kehadiran media pembelajaran sangat penting artinya dan merupakan suatu keharusan. Ketiadaan media sangat memengaruhi proses belajar mengajar, media pembelajaran dapat membantu mengatasi ketidakjelasan materi yang disampaikan menjadi jelas dan mudah diterima oleh siswa.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Media Pembelajaran  ?
2.      Apa saja fungsi media pembelajaran  ?
3.      Apa saja peranan media pembelajaran ?
4.      Apa saja Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli ?
C.    Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian Media Pembelajaran
2.      Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran
3.      Untuk mengetahui  peranan media pembelajaran
4.      Untuk mengetahui Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli
D.    Manfaat Pembahasan
1.      Agar mengetahui Pengertian Media Pembelajaran
2.      Agar mengetahui fungsi media pembelajaran
3.      Agar  mengetahui  peranan media pembelajaran
4.      Agar mengetahui Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Pembelajaran
Arsyad menyebutkan, ”Kata media berasal dari bahasa Latin mediusyang berarti tengah, perantara, pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (وسائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan”.  Pengertian ini mengacu pada perantara yang mendistribusikan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan[1]. Perantara dapat berbentuk alat fisik, sebagaimana pendapat Briggs seperti dikutip[2] oleh Ramayulisyang mendefinisikan media sebagai segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Alat fisik yang digunakan untuk menyajikan pesan kepada penerimanya untuk merangsang siswa agar mau dan aktif dalam belajar. Pengertian tersebut senada dengan pendapat Rustyah NK sebagaimana dikutip oleh Ramayulis[3] menyebutkan bahwa pengertian media mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Ada kata kunci baru yang muncul dari pengertian menurut Rustyah, yaitu media sebagai alat bantu proses penyampaian pesan. Alat bantu mempunyai pengertian yang lebih luas dari sekedar alat berbentuk fisik. Hal ini lebih dipertegas oleh Basyiruddin Usman[4] yang menyebutkan, ”Pengertian media secara lebih luas dapat diartikan manusia, benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Demikian pula pendapat Gegne sebagaimana dikutip oleh Ramayulis[5]menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Kedua pendapat terakhir mengandung pengertian yang lebih luas dibanding dengan pengertian-pengertian sebelumnya. Media merupakan semua komponen yang terkait dengan proses penyampaian pesan. Media pembelajaran dan alat pembelajaran mempunyai pengertian yang sama, sebagaimana pendapat Daradjat[6]yang menyebutkan bahwa pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan.
Media pembelajaran merupakan media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media pembelajaran dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika media pembelajaran didesain dan dikembangkan secara baik, maka peran guru  dapat diperankan oleh media pembelajaran meskipun tanpa keberadaan guru.Keberadaan media pembelajaran akan menjadikan materi pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit. Siswa menjadi aktif dan memperoleh pengalaman langsung melalui media pembelajaran.
Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan, sumber belajar, dan alat perangsang siswa agar pembelajaran menjadi lebih konkrit dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar yang efektif dan efisien.
Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien, dan mampu dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannya peralatan teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman.Agar seorang guru menggunakan media pendidikan yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan atau pengajaran pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985: 16) yang meliputi:
1.      Media sebagai alat komunikasih guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
2.      Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
3.      Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
4.      Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.
5.      Nilai dan manfaat media pendidikan.
6.      Memilih dan menggunakan media pembelajaran.
7.      Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8.      Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.
9.      Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa media pendidikan sangat membantudalam upaya mencapai keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah. Oleh karena itu guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran dan pengajaran.
B.     Fungsi Media Pembelajaran
Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.Pada saat ini media pengajaran mempunyai fungsi:
1.         Membantu memudahkan belajar bagi siswa atau mahasiswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru atau dosen.
2.         Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abdtrak dapat menjadi konkrit).
3.         Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran dapat membosankan).
4.         Semua indra murid dapat diaktifkan. Kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra lainnya.
5.         Lebih menarik prihatian dan minat murid dalam belajar.
6.         Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
C.    Peranan Media Pembelajaran
            Secara umum peranan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus peran media pembelajaran adalah:
1.      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2.      Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7.      Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8.      Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
D.    Manfaat Media Pembelajaran menurut beberapa ahli
1.      Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad manfaat Media Pembelajaran adalah:
a.       Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku;
b.      Pembelajaran bisa lebih menarik;
c.       Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan pengetahuan;
d.      lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa;
e.       Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas;
f.       pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu;
g.      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan;
h.      peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guruuntuk menjleskan yang berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.[7]
2.      Adapun manfaat media pengajaran lebih rinci menurut Ely (1979) adalah sebagai berikut:
a.       Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of learning, membantu guru untuk menggunakan waktu belajar secara lebih bai, mengurangi beban guru dalam menyajkan informasi, aktifitas gur lebih banyak difokuskan untuk meningkatkan kegairahan anak didik.
b.      Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisonal dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya, memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehandaki.[8]
3.      Menurut Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa".[9]
Contoh sederhana, guru akan mengajarkan masalah kepadatan penduduk sebuah kota. Ia menggunakan berbagai media pengajaran antara lain gambar atau foto suau kota yang padat penduduknya dengan segala permasalahannya. Gambar dan atau foto trsebut akan lebih menarik bagi siswa dibandingkan cerita guru tentang padatnya penduduk kota tersebut. Kemudian guru menyajikan suatu grafik pertumbuhan jumlah penduduk kota tersebut dari tahun ke tahun, sehingga jelas betapa cepatnya pertumbuhan penduduk kota tersebut.
Grafik tersebut dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. Para siswa dapat melakukan analisis data penduduk, sebab-sebab pertumbuhan penduduk, melakukan proyeksi jumlah penduduk tahun berikutnya, dan aspe lain dari grafik tersebut. Ia juga dapat membuat grafik penduduk dan memberi interpretasinya. Ini berarti kegiatan belajar siswa lebih banyak dan lebih mendalam.
Sementara itu guru lebih mudah mengatur dan memberi petunjuk kepada siswa apa yang harus dilakukannya dari media yang digunakannya, sehingga tugasnya tidak semata-mata menuturkan bahan melalui kata-kata (ceramah). Penggunaan gambar dan foto serta grafik dalam cintoh di atas adalah salah satu cara pengajaran dengan media pengajaran.
Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Sebagai contoh penggunaan peta atau globe dalam pelajaran ilmu bumi pada dasarnya merupakan penyederhanaan dan pengonkretan dari konsep geografis, sehingga dapat dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata. Demikian pula penggunaan diagram yang melukiskan hubungan dan alur-alur terjadinya bel listrik atau bunyi radio merupakan gambaran dan penyederhanaan konsep berpikir abstrak dalam wujud yang mudah dipelajari oleh para siswa.
Penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar sampai kepada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar para siswa menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan pengajaran dengan media. Oleh sebab itu penggunaan media pengajaran dalam pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran.[10]




















BAB III
KESIMPULAN

Pengertian media pembelajaran adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan, sumber belajar, dan alat perangsang siswa agar pembelajaran menjadi lebih konkrit dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar yang efektif dan efisien.
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu mempermudah proses pembelajaran, meningkatkan efisiensi pembelajaran, menjaga relevansi materi dengan tujuan pembelajaran, dan membantu konsentrasi siswa.Fungsi media pembelajaran Pendidikan Agama Islam antara lain  memperlancar interaksi antara guru dan siswa, serta perangsang pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran antara lain  penyeragamanan penyampaian materi, materi lebih jelas dan menarik, pembelajaran lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan di manapun, menumbuhkan sikap positif dalam belajar, pembelajaran lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Pemilihan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam harus memperhatikan tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metode mengajar, alat yang dibutuhkan, pribadi guru yang mengajar, minat dan kemampuan mengajar, situasi pembelajaran, dan kondisi siswa.Keberhasilan penggunaan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam tergantung pada isi pesan, cara penjelasan pesan, dan karakteristik penerima pesan.


DAFTAR PUSTAKA

Arsya,Azhar,2011.Media Pembelajaran. RajaGrafindoPersada, Jakarta.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia, Jakarta.

Usman Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.Ciputat Pers ,Jakarta.
Ramayulis, 2011.Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiranpara Tokohnya.Kalam Mulia,Jakarta.
Daradjat Zakiah, 1984. Ilmu Pendidikan Islam.Bumi Aksara : Jakarta.
Fathurrohman, 2008. Teknologi Dan Media Pembelajaran. Surabaya, Dakwah Digital Press.
Arsyad Azhar, 2007.Media Pembelajaran.Jakarta: Raja Grafindo Persada.








[1] Azhar Arsya,Media Pembelajaran( RajaGrafindoPersada, Jakarta. 2011), 3
[2] Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam(Kalam Mulia, Jakarta. 2002), 250
[3]Ibid, 250
[4] Usman Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.(Ciputat Pers : Jakarta. 2002), 127
[5] Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiranpara Tokohnya.(Kalam Mulia : Jakarta 2011) 250

[6] Zakiah Daradjat,Ilmu Pendidikan Islam.( Bumi Aksara : Jakarta 1984), 80
[7] Ibid., 21.
[8] Fathurrohman, Teknologi Dan Media Pembelajaran ( Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008), 51.
[9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 15.

[10] Ibid., 3.